Rabu, 14 Mei 2014

Sekilas tentang Anomali AVO pada Data Seismik

Gambar (1) Penampakan anomali AVO pada hasil ekstraksi atribut Intercept-time-Gradient
(sumber : Seismic Reservoir Characterization, Veeken, 2007)

AVO atau Amplitude versus Offset dikenal juga sebagai AVA (Amplitude versus Angle-of-incidence) merupakan salah satu metode analisis data seismik pre-stack terhadap perubahan nilai amplitudo terhadap kenaikan offset/sudut datang. Anomali AVO didasarkan pada gejala teoritis dari amplitude refleksi yang secara normal akan semakin mengecil seiring dengan pertambahan jarak/pembesaran sudut datang, namun pada sebagian kasus pada data seismik dijumpai ketidakselarasan pada teori tersebut. Sehingga munculah anomali AVO. 
Perumusan matematika fisis dari anomali AVO telah banyak dikembangkan oleh beberapa ahli diantaranya adalah beberapa persamaan (Aki-Richards, Shuey, Hilterman, dll) yang kerap kali digunakan sebagai dasar landasan teori pada penelitian tentang AVO. Tentu saja rumit :D

Pada Gambar (1) Data seismik poststack yang diekstrak atribut Intercept-times-Gradient yang dihitung dari persamaan dari crossplot antara Amplitude-sin kuadrat sudut datang (θ) menunjukkan adanya anomali pada top reservoir gas. Anomali tersebut juga tampak pada penampang seismik (time-offset-amplitude) sebagai DHI (Direct Hydrocarbon Indicator) berupa Bright spot dan Flatspot (Gambar (2)) dan hasil ekstraksi atribut Fluid Factor (Gambar (3)).

Gambar (2) DHI pada data seismik post-stack akibat adanya efek hidrokarbon
(sumber : Seismic Reservoir Characterization, Veeken, 2007)
Gambar (3) Hasil ekstraksi atribut Fluid factor menunjukkan anomali pada top gas reservoir
(sumber : Seismic Reservoir Characterization, Veeken, 2007)

Jadi, DHI pada penampang data seismik akan berkorelasi dengan anomali pada atribut intercept-times-gradient dan fluid factor jika pada data seismik tersebut menampakkan anomali AVO akibat adanya efek kehadiran hidrokarbon.

Secara singkat, anomali AVO terbagi menjadi beberapa kelas, yaitu :

  1. Anomali Kelas 1, ditandai dengan nilai refleksi kuat di awal (R0) (sudut datang nol) yang bernilai positif, tetap bernilai positif seiring dengan kenaikan offset/jarak. Anomali kelas ini akan memunculkan efek dimming pada data stack. Anomali AVO kelas ini seringkali berkorelasi dengan reservoir yang tight (ketat) dengan tingkat sementasi yang tinggi. 
  2. Anomali Kelas 2, ditandai dengan nilai refleksi lemah di awal (R0) yang bernilai positif yang kemudian berubah menjadi negatif seiring dengan kenaikan offset/jarak. Anomali kelas ini seringkali disertai dengan pembalikan polaritas. Efek pada anomali kelas ini seringkali berkorelasi dengan reservoir gas sand. 
  3. Anomali Kelas 3, ditandai dengan R0 yang bernilai negatif dan akan semakin negatif seiring dengan kenaikan offset, efek ini akan memunculkan efek bright spot pada data penampang seismik. Anomali kelas ini seringkali berkorelasi dengan batas atas dari reservoir gas sand. 
  4. Anomali Kelas 4, ditandai dengan refleksi awal (R0) negatif yang kuat dan melemah seiring dengan naiknya offset namun masih tetap bernilai negatif. Sulit dibedakan (dimming effect) pada penampang seismik post-stack. Anomali kelas ini hampir mirip dengan anomali kelas 1, jarang ditemukan dan berkorelasi dengan unconsolidated sand. 
Gambar (4) Klasifikasi kelas anomali AVO berdasarkan nilai amplitude dan perubahannya terhadap sudut datang
(sumber : Seismic Reservoir Characterization, Veeken, 2007)


Gambar (5) Anomali AVO kelas 2 (Gas Sand) pada nilai rasio Vs-Vp
Perubahan nilai Vs yang drastis akibat kehadiran fluida (gas)
(sumber : Seismic Reservoir Characterization, Veeken, 2007)

Untuk melanjutkan kebingungan pembaca sekalian dapat melihat-lihat sejenak tentang teori AVO pada pdf ini
:D
sekian dulu, nanti dilanjut lagi ya...

Bahan bacaan : 
Veeken, Paul (2007) Seismic stratigraphy, Basin Analysis and Reservoir Characterization
Mavko, Mukerji & Dvorkin (1998) The Rock Physics handbook

0 komentar:

Posting Komentar