Siapa Yang Salah ??

Beberapa minggu belakangan ini banyak kalangan yang mempergunjingkan masalah Prita dengan kritiknya di blog, juga masalah Manohara dengan sang Pangeran Kelantan dari Negeri Jiran. Namun dibalik skandal tadi banyak orang yang belum jelas apa sumber permasalahnnya.
Pada kasus Manohara, saya rasa ada kesalahpahaman dalam mengartikan arti HAM. dalam hal ini Manohara telah menikah, secara otomatis dan logis sang orang tua , Daisi Fajarina pasti telah merestui sejak awal pernikahannya. Namun, saat ini terjadi sebuah masalah yang melibatkan Manohara sebagai istri dengan Manohara sebagai WNI yang berada di Negara Asing. Namun, menurut pemikiran saya pribadi, status Pangeran Kelantan sebagai suami Mano seharusnya tidak perlu dicampuri oleh sang ibu walaupun masih memilki kewenangan dalam hal ini. Yang saya sesali Manohara sendiri seharusnya tidak terlalu mengekspos masalah rumah tangganya di media massa.

Sementara pada kasus "kritik pedas" Prita Mulyasari, seorang mantan pasien dari RS OMNI Internasional yang sampai menyebabkan ibu rumah tangga ini diseret ke meja hijau akibat curhatnya mengenai pelayanan rumah sakit yang tidak memuaskan di salah satu blog miliknya yang mengundang reaksi balik dari pihak OMNI sendiri. Prita diduga telah melanggar UU ITE hingga ia harus mendekam dibalik jeruji besi. Namun dibalik kasus ini, lagi lagi saya menemukan sebuah kejanggalan mengenai sebab diseretnya Prita ke Persidangan hanya karena sebuah tulisan di Blognya. Pada UU ITE mengenai pencemaran nama baik tidak tercantum bahwa kritik yang berbau fakta masuk kedalam kategori pencemaran nama baik, selain itu ketidakvalidan UU ITE yang disebarluaskan dikalangan pencinta dunia Informasi dan Telekomunikasi masih perlu mendapatkan sebuah penyegaran atau revisi dari badan hukum yang bersangkutan.
Namun, pada akhirnya proses hukum tetap berjalan dan sampai saat ini belum mencapai titik temu.

Kita doakan saja semoga kedua kasus ini dapat terselesaikan dengan tanpa merugikan salah satu pihak.