Jumat, 17 Juli 2009

Pilpres 2009 : Dominasi SBY-BOEDIONO


Kurang lebih satu minggu yang lalu negeri ini baru saja melaksanakan pesta demokrasi akbar ynag melibatkan seluruh elemen masyarakat dari mulai lapisan bawah menengah hingga para pejabat pemerintahan turut ambil bagian dalam pesta lima tahunan ini.
Ajang yang dijadikan sebagai aksi perwujudan sistem pemerintahan Demokrasi ini telah berlangsung 2 kali, pertama pada 2004 silam. selanjutnya 8 Juli lalu.

Pasangan unggulan Capres-Cawapres SBY-Boediono akhirnya memimpin telak suara hingga presentase 60% (menurut sebagian besar lembaga survey Indonesia seperti LP3ES, LSI dan lainnya). namun pada kenyataannya hasil ini selalu tidak bebeda jauh dengan keadaan yang sebenarnya. malah dari spekulasi yang berkembang dikalangan masyarakan khususnya KPU, jumlah pendapatan suara milik pasangan SBY-Boediono tak jauh beda dengan perhitungan manual milik KPU yang baru akan dipublikasikan pada 25 Juli mendatang menurut beberapa lansiran media di tanah air.

Pasangan lain yang diprediksi akan menjadi saingan berat pasangan SBY Boediono adalah Mega-Pro, dan benar saja prakiraan para pengamat. pada hasil perhitungan suara Lembaga survei Indonesia, pasangan ini mendapat 28% persen suara dari total suara yang masuk. sementara pasangan Wapres Jusuf Kalla dengan mantan Menkopolkan Wiranto hanya mendapatkan 12% suara. Hal ini cukup mengagetkan sebab sejak jauh-jauh hari kampanye yang dilakukan pasanga ynag mengusung motto "Lebih Cepat Lebih Baik" ini selalu naik tingkat popularitas nya.namun kenyataannya berbicara lain, hal ini sangan ironis mengingat para pendukung dari pasangan ini banyak yang membelot untuk mendukung capres SBY Boediono lantaran dari kubu Golkar sendiri terjadi perpecahan antara petinggi-petingginya.

Sementara pada pertemuan beberapa waktu lalu pasangan yang sementara ini unggul SBY-Boediono mengungkapkan kebahagiaan dan mengingatkan pada semua elemen bahwa ini masih bersifat sementara dan bukan keputusan yang final, namun segenap Tim sukses SBY-Boediono yang dipimpin oleh Andi Mallarangeng mengatakan, kami memang pantas menag dengan suara yang cukup mencolok. namun pak SBY mengingatkan agar pemilu tetap berjalan damain khususnya setelah pelaksanaan, jangan sampai ada pertumpahan darah dan ada pihak yang dianggap melakukan kecurangan. Hal ini biasa terjadi disetiap pemilu, kadang ada saja beberapa orang yang menganggap bahwa pihak penyelenggara melakukan kesalahan dalam penyelenggaraan atau perhitungan suara. dan pada akhirnya iklim demokrasi di Indonesia yang kita harapkan dapat membaik tidak dapat tercipta.

0 komentar:

Posting Komentar