Selasa, 29 Desember 2009

Sang Pemimpi ,Gebrak Jiwa Pemuda Lewat Sebuah Mimpi



17 Desember yang lalu, sebuah film yang telah saya tunggu sejak tahun sebelumnya akhirnya di luncurkan untuk pertama di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Sequel kedua dari Tertalogi Laskar Pelangi, yang berjudul Sang Pemimpi memang telah banyak mengundang rasa penasaran di benak para pembaca buku karangan Andrea Hirata ini.
Di Film kedua ini, Andrea berkisah mengenai keadaan masa remaja Ikal (Vikri Septriawan) yang mengalami banyak sekali petualangan , bersama sepupunya Arai (Rendy Ahmad) dan Jimbron (Azwir Fitrianto) , Ikal remaja sangatlah berbeda dari Ikal kecil yang selalu ceria kecuali setelah ia kehilangan teman terbaiknya Lintang. Kisah bahagia, haru , sedih dan menggelitik kerap kali muncul . Ya, kenakalan remaja memang bukan hal yang asing di Film ini, Andrea benar-benar mengisahkan secara objektif dan real.
Awalnya adalah dimana seorang guru bernama Pak Balia, yang menjadikan Arai, Ikal dan Jimbron jauh bermimpi. Arai ingin mengajak dua sahabatnya itu menggapai mimpi bersekolah dan keliling eropa bahkan dunia. Awalnya ajakan itu disambut baik oleh kedua temannya. dengna semangat "gigi 3" mereka bekerja kesar dan belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat mencapai Sorbonne (Perancis).
Sempat beberapa kali Ikal urungkan niatnya lantaran kedua orangtua nya tidak lagi memiliki penghasilan yg tetap. Ikal juga sempat berfikir untuk menjadi seorang pelaut bersama Pak Rokib, seorang nahkoda kapal barang yang telah mengelilingi dunia. Namun akhirnya , Pak Rokib pula lah yang menghantarkan mereka ke Jakarta untuk berkulia dan merantau mengejar mimpi-mimpi mereka.
dalam film ini juga dikisahkan dimana Arai sangat mengagumi seorang gadis bernama Zakiah Nurmala (Maudy Ayunda), hingga akhirnya ia rela berguru pada seorang penyanyi orkes keliling bernama Bang Zaitun. Juag perjuangan Jimbron yang ingin membuat Laksmi tersenyum kembali dengan membawakan seekor kuda.
Hingga pada akhirnya Ikal dewasa (Lukman Sardi) dan Arai dewasa (Nazril Irham) tersasar di Bogor , dan menuntut ilmu hingga sampai pada beasiswa ke Belgia.
Secara keseluruhan Film ini memang benar-benar mengisahkan bagaimana kehidupan masyarakat kalangan bawah yang akhirnya bisa menggapai segalanya lewat sebuah mimpi dan kerja keras. Film penuh semangat dan memompa motivasi bagi kalangan remaja agar tidak pernah berhenti bermimpi dan semangat mengejar cita-cita.

0 komentar:

Posting Komentar